Maya Nugroho's Notes
Welcome to my blog
Let's talk about food and life!
Home » » Fortifikasi : Apa Maksudnya? Pentingkah buat Kita?

Fortifikasi : Apa Maksudnya? Pentingkah buat Kita?

Written By mayanugroho18 on Jumat, 29 Maret 2019 | Maret 29, 2019


            Hai readers! Finally we meet again in March! Selamat merayakan Nyepi bagi teman-teman Hindu, dan selamat menghitung jatah cuti lagi untuk teman-teman lainnya, hihi. Sorry for late post karena suatu hal, hehe. Kali ini aku mau bahas tentang fortifikasi nih. Ada yang uda tau tentang fortifikasi? Atau malah baru dengar? Yuk, kita mulai dari pengertiannya hingga seberapa penting fortifikasi untuk kita, para konsumen!

sumber: google.com

            Menurut WHO, fortifikasi adalah penambahan satu atau lebih mikronutrien esensial seperti vitamin dan mineral ke dalam makanan, sehingga dapat meningkatkan kualitas pasokan pangan dan bermanfaat bagi kesehatan masyarakat dengan resiko kecil terhadap kesehatan. Yang dimaksud dengan esensial adalah substansi yang biasana dikonsumsi sebagai tambahan dalam makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan keseimbangan kesehatan. Substansi tersebut tidak diproduksi di dalam tubuh manusia dalam jumlah yang cukup.
            Di dalam The Codex General Principles for the Addition of Essential Nutriens to Food dijelaskan bahwa fortifikasi (atau istilah lainya : pengayaan) bertujuan untuk mencegah atau memperbaiki defisiensi satu atau lebih dari mikronutrien yang terjadi pada suatu populasi. Jadi, program fortifikasi ini sangat diprioritaskan untuk daerah – daerah yang ditemukan kasus defisiensi mikronutrien, readers.
            Fortifikasi pada makanan dapat ditemukan dalam berbagai bentuk. Fortifikasi dapat dilakukan pada makanan yang dikonsumsi secara meluas oleh masyarakat (mass fortification). Proses ini pun juga dapat dirancang khusus untuk populasi tertentu, misalnya bayi atau populasi yang sudah ditargetkan untuk pangan terfortifikasi (targeted fortification). Industri makanan juga dapat melakukan fortifikasi pada produknya untuk kebutuhan pasar (market-driven fortification).
            Supaya lebih mudah, aku akan memberikan satu contoh fortifikasi pada susu. Pembuatan susu bubuk dilakukan dengan metode spray drying. Setelah itu dilakukan mixing dengan bubuk vitamin hingga tercampur rata dan jadilah susu bubuk terfortifikasi. Secara umum, penambahan mikronutrien juga harus memperhatikan keadaan saat proses produksi (suhu, adanya senyawa yang berpotensi bereaksi dengan mikronutrien, dan kestabilan proses). Jadi, fortifikasi itu nggak asal tambah aja lo, readers.
sumber:google.com

Contoh fortifikasi yang sering dilakukan di Indonesia antara lain penambahan zat iodium pada garam, vitamin A pada minyak goreng, dan vitamin – vitamin pada MPASI. Nah, untuk MPASI terfortifikasi akan aku bahas pada postingan berikutnya, supaya bu ibuk milenial tahu nih, dan tidak termakan mitos hehehe. Berikut ini adalah contoh dari GAIN tentang mikronutrien yang ditambahkan pada pangan serta fungsinya
sumber: GAIN

Kesimpulan dari postingan ini adalah, fortifikasi penting untuk kita, apalagi untuk target khusus seperti ibu hamil, bayi, dan anak-anak. Kita ambil contoh ya, asam folat diperlukan untuk wanita yang sedang promil, sedang hamil, maupun menyusui. Asam folat berfungsi untuk pertumbuhan sel otak janin dan mencegah neural tube defects atau penutupan tabung selaput syaraf otak. Berikut ini merupakan tabel kebutuhan asam folat bagi promil, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Keadaan Ibu
Kebutuhan Asam Folat
Program Hamil (Promil)
400 mcg/hari
Hamil pekan pertama – 3 bulan
400 mcg/hari
Hamil 4 – 9 bulan
600 mcg/hari
Menyusui
500 mcg/hari

Beberapa ibu hamil masih kekurangan asam folat. Untuk itulah readers, susu ibu hamil dan susu ibu menyusui diciptakan, supaya para ibu tidak terlalu bingung saat tidak bisa mendapatkan suatu bahan pangan tertentu yang tinggi asam folat karena kondisi yang tidak memungkinkan (ex: ketersediaan karena musim atau cuaca). Ibu bisa mengkonsumsi susu disamping vitamin yang telah diberikan oleh dokter, tetapi tetap harus diperhatikan ya jumlahnya, because too much isn’t good, too!
Selain produk yang sudah kusebutkan di atas, masih banyak lagi loh makanan-makanan yang sudah difortifikasi, Sebagai konsumen, yuk mulai lebih teliti lagi dalam membeli produk yang akan kita makan, apakah bagus untuk kesehatan kita atau malah menjadi racun untuk tubuh. See ya on the next post!

SHARE

About mayanugroho18

0 komentar :

Posting Komentar