Hai
readers! Finally we meet again in March! Selamat merayakan Nyepi bagi teman-teman Hindu, dan selamat
menghitung jatah cuti lagi untuk teman-teman lainnya, hihi. Sorry for late post karena suatu hal,
hehe. Kali ini aku mau bahas tentang fortifikasi nih. Ada yang uda tau tentang
fortifikasi? Atau malah baru dengar? Yuk, kita mulai dari pengertiannya hingga
seberapa penting fortifikasi untuk kita, para konsumen!
sumber: google.com |
Menurut
WHO, fortifikasi adalah penambahan satu atau lebih mikronutrien esensial
seperti vitamin dan mineral ke dalam makanan, sehingga dapat meningkatkan
kualitas pasokan pangan dan bermanfaat bagi kesehatan masyarakat dengan resiko
kecil terhadap kesehatan. Yang dimaksud dengan esensial adalah substansi yang
biasana dikonsumsi sebagai tambahan dalam makanan yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan, perkembangan dan keseimbangan kesehatan. Substansi tersebut tidak
diproduksi di dalam tubuh manusia dalam jumlah yang cukup.
Di
dalam The Codex General Principles for
the Addition of Essential Nutriens to Food dijelaskan bahwa fortifikasi
(atau istilah lainya : pengayaan) bertujuan untuk mencegah atau memperbaiki
defisiensi satu atau lebih dari mikronutrien yang terjadi pada suatu populasi.
Jadi, program fortifikasi ini sangat diprioritaskan untuk daerah – daerah yang
ditemukan kasus defisiensi mikronutrien, readers.
Fortifikasi
pada makanan dapat ditemukan dalam berbagai bentuk. Fortifikasi dapat dilakukan
pada makanan yang dikonsumsi secara meluas oleh masyarakat (mass fortification). Proses ini pun juga
dapat dirancang khusus untuk populasi tertentu, misalnya bayi atau populasi
yang sudah ditargetkan untuk pangan terfortifikasi (targeted fortification). Industri makanan juga dapat melakukan
fortifikasi pada produknya untuk kebutuhan pasar (market-driven fortification).
Supaya
lebih mudah, aku akan memberikan satu contoh fortifikasi pada susu. Pembuatan
susu bubuk dilakukan dengan metode spray
drying. Setelah itu dilakukan mixing dengan
bubuk vitamin hingga tercampur rata dan jadilah susu bubuk terfortifikasi.
Secara umum, penambahan mikronutrien juga harus memperhatikan keadaan saat
proses produksi (suhu, adanya senyawa yang berpotensi bereaksi dengan
mikronutrien, dan kestabilan proses). Jadi, fortifikasi itu nggak asal tambah
aja lo, readers.
sumber:google.com |
Contoh fortifikasi yang
sering dilakukan di Indonesia antara lain penambahan zat iodium pada garam,
vitamin A pada minyak goreng, dan vitamin – vitamin pada MPASI. Nah, untuk
MPASI terfortifikasi akan aku bahas pada postingan berikutnya, supaya bu ibuk
milenial tahu nih, dan tidak termakan mitos hehehe. Berikut ini adalah contoh dari
GAIN tentang mikronutrien yang ditambahkan pada pangan serta fungsinya
sumber: GAIN |
Kesimpulan dari
postingan ini adalah, fortifikasi penting untuk kita, apalagi untuk target
khusus seperti ibu hamil, bayi, dan anak-anak. Kita ambil contoh ya, asam folat
diperlukan untuk wanita yang sedang promil, sedang hamil, maupun menyusui. Asam
folat berfungsi untuk pertumbuhan sel otak janin dan mencegah neural tube defects atau penutupan
tabung selaput syaraf otak. Berikut ini merupakan tabel kebutuhan asam folat
bagi promil, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Keadaan Ibu
|
Kebutuhan Asam Folat
|
Program
Hamil (Promil)
|
400
mcg/hari
|
Hamil
pekan pertama – 3 bulan
|
400
mcg/hari
|
Hamil
4 – 9 bulan
|
600
mcg/hari
|
Menyusui
|
500 mcg/hari
|
Beberapa ibu hamil
masih kekurangan asam folat. Untuk itulah readers,
susu ibu hamil dan susu ibu menyusui diciptakan, supaya para ibu tidak terlalu
bingung saat tidak bisa mendapatkan suatu bahan pangan tertentu yang tinggi
asam folat karena kondisi yang tidak memungkinkan (ex: ketersediaan karena
musim atau cuaca). Ibu bisa mengkonsumsi susu disamping vitamin yang telah
diberikan oleh dokter, tetapi tetap harus diperhatikan ya jumlahnya, because too much isn’t good, too!
Selain produk yang
sudah kusebutkan di atas, masih banyak lagi loh makanan-makanan yang sudah
difortifikasi, Sebagai konsumen, yuk mulai lebih teliti lagi dalam membeli
produk yang akan kita makan, apakah bagus untuk kesehatan kita atau malah
menjadi racun untuk tubuh. See ya on the
next post!
0 komentar :
Posting Komentar